PUSAT PENGETAHUAN & INOVASI PMI

KATEGORI : Pendekatan Kerja

RINGKASAN EKSEKUTIF

PENYUSUN :

Zakius dan Petrus

EDITOR :

Nurwarta Wiguna

VALIDATOR/VERIFIKATOR :

Arifin Muh. Hadi

KONTAK PERSON :

Belum diisi

Belum diisi

LATAR BELAKANG

STATUS konflik antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah berlangsung beberapa dekade yang mengakibatkan korban luka dan korban jiwa dari kedua belah pihak serta terjadinya berbagai bentuk kekerasan lainnya. Pertikaian tersebut hampir terjadi di separuh jumlah kabupaten yang ada di provinsi Papua dan Papua Barat. Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, tercatat terjadi kekerasanan dengan intensitas yang tinggi terjadi di Kabupaten  Intan Jaya, Nduga, Puncak, Punjak Jaya dan lain-lain. Informasi dari pihak intelejen TNI-Polri, salah satu kabupaten yang masuk dalam status merah adalah Kabupaten Intan Jaya.

Eskalasi kekerasan khususnya di Kabupaten Intan Jaya meningkat pada paruh pertama tahun 2020. Hal tersebut tentunya menempatkan warga sipil dalam situasi berbahaya, warga Intan Jaya meninggalkan rumahnya dan berpindah (mengungsi) ke tempat penampungan sementara akibat eskalasi tersebut di beberapa titik. Kasus kekerasan yang paling banyak adalah di Distrik Hitadipa di 9 Desa / Kampung dengan populasi 11.556 jiwa serta distrik Sugapa dengan populasi 22,259 jiwa. Tidak semua warga mengungsi.

Mengacu pada informasi dari beberapa media titik pengungsian tersebut dipadati ratusan orang. Selain di Sugapa, dilaporkan juga bahwa terdapat titik-titik pengungsian lain yang berada di kabupaten Nabire sebanyak 545 Kepala Keluarga (KK) atau 1.412 Jiwa serta di Timika sebanyak 87 KK atau 348 Jiwa. Sebagian pengungsi dari Intan Jaya juga masuk ke wilayah kabupaten Puncak dan Paniai. Saat ini, lebih dari seribu pengungsi internal (IDPs – internally displaced persons) tinggal di titik-titik pengungsian di Sugapa, sementara itu ratusan IDPs lainnya telah mengungsi ke kabupaten Nabire dan Mimika.

Menanggapi situasi tersebut, PMI Pusat telah berkoordinasi dengan PMI Provinsi Papua dan PMI Kabupaten terkait dan berinisiatif melakukan rapid needs assesment dan pendistribusian bantuan ke kabupaten-kabupaten tersebut bekerjasama dengan International Commite of the Red Cross (ICRC).

Memberikan bantuan kemanusiaan berupa pakaian, makanan, obat obatan dan alat alat pertanian kepada warga terdampak konflik di Distrik Sugapa Intan Jaya Papua.

  1. Telah dilakukan pendistribusian bantuan kemanusiaan berupa bahan makanan (sembako), obat-obatan, pakaian, masker, alat kerja mesin potong rumput sebanyak 1,345 ton dengan menggunakan 2 kali pengiriman melalui pesawat carter swasta tanggal 16 & 17 maret 2021 kepada warga Sugapa Kabupaten Intan Jaya, Papua. (a) Pengiriman Logistik dan personal dengan flight SMART Air pada tanggal 16 Maret 2021 berupa pakaian, obat obatan, sembako dan peralatan pertanian (mesin potong rumput) sebanyak 809 kg dan 3 personal putra daerah yaitu Zakius Degei Ketua Harian PMI Papua, Agus Tapani Ketua PMI Intan Jaya dan Petrus Mofu (Staf Markas PMI Papua); (b) Pengiriman Logistik kedua menggunakan flight SMART Air pada tgl 17 Maret 2021 berupa sembako; (c) Pendistribusian masker bagi warga terdampak di Timika melalui tim Covid gereja di Timika.
  2. Peningkatan kapasitas PMI Kabupaten Mimika dalam respon operasi konflik khususnya proses pengadaan barang dan jasa. Dalam hal ini, PMI Pusat melakukan pendampingan kepada PMI Mimika untuk melakukan pengadaan logistik dan sewa pesawat untuk angkutan distribusi bantuan ke warga terdampak konflik di Distrik Sugapa Intan jaya.
  3. Telah diperolehnya data dan informasi kebutuhan pengungsi dari TNI- Polri, Dinas Sosial Provinsi Papua dan Keuskupan Timika dengan rincian : Pengungsi di Nabire sebanyak 545 KK atau 1.412 Jiwa dan Pengungsi di Timika sebanyak 87 KK atau 348 Jiwa.
  4. Selama berada di Timika, Tim PMI juga melakukan Advokasi dan diplomasi kemanusiaan dilakukan dengan target sasaran Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, Keuskupan Timika, Pastoral Gereja Santo Mikhael Bilogae Sugapa, serta Pihak Intelejen TNI- Polri.
  5. Telah dilakukan publikasi kegiatan bantuan kemanusiaan PMI Intan Jaya tersebut melalui media cetak dan elektronik dengan link terlampir. Jumlah netizen yang mengakses informasi tersebut mencapai lebih dari 3,6 juta warganet.
  6. Kepengurusan PMI Intan Jaya baru dilantik pada tanggal 25 Februari 2021 yang diketuai oleh Agustus Tapani. Belum memiliki kantor, staf dan relawan yang terlatih. Telah dilaksanakan kegiatan Pelayanan Kesehatan Medis oleh PMI Kab. Intan Jaya bersama Puskris Dinkes Prov. Papua di Klinik Bilogai Bagi Pengungsi Kab. Intan Jaya, Papua pada tanggal 4–8 Maret 2021, link terlampir. Sejak tahun 2020, pemerintahan kabupaten Intan Jaya tidak berjalan sebagaimana mestinya termasuk dinkes kesehatan, rumah sakit, dan puskesmas.
  7. Masyarakat tidak menjalani kegiatan bertani sebagai normalnya sehingga ketahanan pangan menjadi rentan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari hari.
  8. Kegiatan Assesment dan pengiriman bantuan kemanusiaan kepada pengungsi di Kab. Nabire tidak dilakukan karena pesawat yang mahal dan tiket pesawat habis serta kapasitas PMI Kab. Nabire yang masih lemah karena baru di lantik pada tanggal 18 Februari 2021 setelah vakum hampir 2 periode.

Silakan masukkan kode akses anda (nama pengguna/alamat email dan katasandi dengan mengisi kolom di bawah ini dengan benar.

https://pustaka.pmi.or.id/slot-gacor/ https://sukabumikota.pmi.or.id/slot-gacor/ https://sukabumikota.pmi.or.id/slot-deposit-dana/ https://kuduskab.pmi.or.id/slot88/ https://ppi.pmi.or.id/slot-ovo/ https://mipa.uns.ac.id/slot-gacor/ https://biosains.mipa.uns.ac.id/slot-dana/ http://kimia.mipa.uns.ac.id/slot88/