SAFER ACCES UNTUK BANTUAN KEMANUSIAAN WARGA TERDAMPAK KONFLIK INTAN JAYA PAPUA

DURASI WAKTU

13 – 19 Maret 2021

Latar Belakang

STATUS konflik antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah berlangsung beberapa dekade yang mengakibatkan korban luka dan korban jiwa dari kedua belah pihak serta terjadinya berbagai bentuk kekerasan lainnya. Pertikaian tersebut hampir terjadi di separuh jumlah kabupaten yang ada di provinsi Papua dan Papua Barat. Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, tercatat terjadi kekerasanan dengan intensitas yang tinggi terjadi di Kabupaten  Intan Jaya, Nduga, Puncak, Punjak Jaya dan lain-lain. Informasi dari pihak intelejen TNI-Polri, salah satu kabupaten yang masuk dalam status merah adalah Kabupaten Intan Jaya.

Eskalasi kekerasan khususnya di Kabupaten Intan Jaya meningkat pada paruh pertama tahun 2020. Hal tersebut tentunya menempatkan warga sipil dalam situasi berbahaya, warga Intan Jaya meninggalkan rumahnya dan berpindah (mengungsi) ke tempat penampungan sementara akibat eskalasi tersebut di beberapa titik. Kasus kekerasan yang paling banyak adalah di Distrik Hitadipa di 9 Desa / Kampung dengan populasi 11.556 jiwa serta distrik Sugapa dengan populasi 22,259 jiwa. Tidak semua warga mengungsi.

Mengacu pada informasi dari beberapa media titik pengungsian tersebut dipadati ratusan orang. Selain di Sugapa, dilaporkan juga bahwa terdapat titik-titik pengungsian lain yang berada di kabupaten Nabire sebanyak 545 Kepala Keluarga (KK) atau 1.412 Jiwa serta di Timika sebanyak 87 KK atau 348 Jiwa. Sebagian pengungsi dari Intan Jaya juga masuk ke wilayah kabupaten Puncak dan Paniai. Saat ini, lebih dari seribu pengungsi internal (IDPs – internally displaced persons) tinggal di titik-titik pengungsian di Sugapa, sementara itu ratusan IDPs lainnya telah mengungsi ke kabupaten Nabire dan Mimika.

Menanggapi situasi tersebut, PMI Pusat telah berkoordinasi dengan PMI Provinsi Papua dan PMI Kabupaten terkait dan berinisiatif melakukan rapid needs assesment dan pendistribusian bantuan ke kabupaten-kabupaten tersebut bekerjasama dengan International Commite of the Red Cross (ICRC).

PELAKSANA :

Misi Kemanusiaan ini dilaksanakan oleh tim beranggotakan 4 orang dari PMI Pusat (Arifin MH, Herri Firmansyah, Mahfud dan Zam Zam), 1 orang ICRC (Freddy Nggadas), 2 orang dari PMI Papua (Ketua Harian PMI Papua, Zakius dan Petrus), PMI Intan Jaya (Agus) dan 8 orang dari PMI Mimika yang dipimpin Ketua Harian, Jaconis.

tujuan :

Memberikan bantuan kemanusiaan berupa pakaian, makanan, obat obatan dan alat alat pertanian kepada warga terdampak konflik di Distrik Sugapa Intan Jaya Papua.

SUMBER PENDANAAN

Dukungan dari International Commite of the Red Cross (ICRC)

CAKUPAN AREA

Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua

penerima manfaat

Warga terdampak konflik:

  1. Masyarakat di Sugapa (1.000 jiwa)
  2. Masyarakat di Timika (348 jiwa)
  3. Pengurus PMI Papua (2 orang)
  4. Pengurus, staf dan relawan PMI Intan Jaya (5 orang)
  5. Pengurus, Staff dan relawan PMI Mimika (15 orang)
  6. Gereja/Stasi/Klasis (8 unit)

GALERI FOTO KEGIATAN

LINK SOSIAL MEDIA

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi :

Nama Penulis : Arifin Muh. Hadi

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Silakan masukkan kode akses anda (nama pengguna/alamat email dan katasandi dengan mengisi kolom di bawah ini dengan benar.

https://pustaka.pmi.or.id/slot-gacor/ https://sukabumikota.pmi.or.id/slot-gacor/ https://sukabumikota.pmi.or.id/slot-deposit-dana/ https://kuduskab.pmi.or.id/slot88/ https://ppi.pmi.or.id/slot-ovo/ https://mipa.uns.ac.id/slot-gacor/ https://biosains.mipa.uns.ac.id/slot-dana/ http://kimia.mipa.uns.ac.id/slot88/