EWS Sirine Toa selamatkan 2.000 warga Wonodoyo Boyolali sebelum erupsi Merapi 2010

DURASI WAKTU

Latar Belakang

Desa Wonodoyo Merupakan Desa Tertinggi di Wilayah Kecamatan Cepogo. Desa ini terletak Persis dibawah Gunung Merapi (tepatnya di Bukit Bibi).Secara Koordinat terletak pada :  S: 07°31’591” dan E : 110°,29’708”. Desa Dengan mayoritas penduduknya bermatapencarian petani termasuk dalam radius kurang dari 5 km dari Puncak Merapi. Tahun 2010 Demografi Desa Wonodoyo adalaha sebagai Berikut :

  • Desa Wonodoyo terletak di kecamatan Cepogo di Kabupaten Boyolali dengan luas wilayah sekitar 5.880 km2. Yang merupakan bagian dari Kecamatan Cepogo. Dengan kepadatan penduduk sebagai berikut:

Jumlah penduduk : 2.594. jiwa

Jumlah Kepala Keluarga :  750  KK

Jumlah laki-laki : 1293 jiwa

Jumlah perempuan : 1301jiwa

Jenis pekerjaan terbanyak : petan\x

Desa Ini Menerima Program ICBRR Tepatnya Sejak Bulan Februari Tahun 2009. Desa ini terpilih menjadi melaksanakan Program ICBRR Karena Kondisinya memang rentan terhadap ancaman Tanah Longsor karena terletak diperbukitan dan lereng yang tinggi. Dalam perkembanganya, Desa Wonodoyo memiliki Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat Desa yang Beranggotakan 20 Personel. Dari 3 (Tiga) kadus yang ada di Desa ini,Tim Sibat mewakili Seluruh Perwakilan yang ada.

Sejak awal program ICBRR dilaksanakan berbasis masyarakat sehingga segala kegiatan mulai  proses perencanaan,Pelaksanaan sampai dengan monitoring.  Bersama Anggota Sibat yang dikomandani oleh Sarjoko (ndabat) sebutan Familiarnya, Masyarakat Wonodoyo diarahkan untuk melaksanakan Kegiatan Program Pengurangan Risiko. Kegiatan yang dilaksanakan Meliputi : Baseline Survei,Pemetaan Risiko dan Sumberdaya.Kajian Karakateristik Masyarakat (PRA), RR Plan ,Mitigasi dsb . sampai dengan saat ini pun pelaksasanaan program ICBRR masih terus tetap berjalan.

Pada awalnya masyarakat belum begitu mengerti mengenai fungsi dan tujuan Pelaksanaan Kegiatan ICBRR tersebut, tetapi sejak Tanggal 21 Oktober 2010 Tepatnya saat Gunung Merapi dinyatakan Awas Oleh BPPTK maka Masyarakat mulai merasakan manfaat dari Program ICBRR yang telah dilaksanakan hampir 2 tahun.

Keberadaan Tim Sibat sangata membantu dalam peranan Evakuasi,Pendistribusian bantuan bahkan sampai pada Sistem Peringatan Dini. Hasil RR Plan dan Mitigasi Struktural Desa Wonodoyo adalah pengadaan Sistem Peringatan Dini (EWS) Berupa Perangkat Radio Komunikasi,Sirene , Toa dll.

Pembangunan Mitigasi ini dimulai pada bulan Agustus dan Berakhir pada  Bulan September, direncanakan pada Bulan November Proyek Mitigasi yang menelang biaaya Sekiter 60 Juta ini akan diresmikan denga didahului beberapa pelatihan dan pembuatan Protap Tanggap darurat (Semacana Peraturan Desa mengena Tata Cara Penggunaan EWS). Tetapi Alam berkehendak lain , Satu Minggu Menjelang diadakananya Pelatihan dan Simulasi Bencana, Merapi sudah meletus, Sehingga secara mendesak Tim Sibat yang dikoordinir oleh Kepala Desa (Bambang Widodo) dan Ndan Bat  (Sarjok0) menggunakan Perangkat EwS tersebut untuk Menyelamatkan Warga Desa Wonodoyo.

Ketika Letusan Besar terjadi pada tanggal 3,4 dan 5 November, Tim Sibat memberikan tanda peringatan dini berupa membunyikan sirine yang ditempatkan di tiga titik yang berbeda.  Dengan bantuan sirene tersebut masyarakat mendapatkan informasi bahwa Wilayah Desa Mereka Dalam Kondisi Bahaya.

Informasi peringatan dini tersebut tidak terlepas dari komunikasi yang disebarkan oleh Pemerintah Kecamatan (Camat,Polsek dan Koramil) Kepada Tim Sibat , Sehingga tim Sibat dapat menyalakan Sirine dan berusaha mengevakuasi warga. Dalam aksinya, mereka sangat terkoodinir, NdanBat Selaku pemegang komando,Membagi Tugas Anggotanya dengan baik, ada yang menjaga sirine agar dan berkomunikasi dengan pihak luar, ada yang memobilisasi warga, ada yang mencari armada untuk evakuasi,ada yang melakukan penyisiran jika ada warga yang masih tertinggal, ada yang menghubungi pihak kecamatan untuk menyiapakan lokasi pengungsian. Bersama Aparat Pemerintah ditingkat Kecamatan di bantu Relawan PMI kabupaten , maka sibat melaksanakan evakuasi besar-besaran di masyarakat Desa Wonodoyo.

Menurut Cerita, Ndanbat (Komandan Sibat) Sendiri, pada waktu itu Desanya gelap gulita karena di Selimuti abu pekat dan Hujan material, hanya tinggal 10 Sibat yang ada di Desanya,Suasana sangat mencekam, karena mereka melihat langsung air mancur raksasa yang seolah-olah jatuh di Depan Rumahnya (Posko Sibat). Berbekal keberanian dan pengetahuan yang selama ini diperoleh, mereka dapat menyelamatkan sekitar 2000 warganya. Walaupun mereka sendiri mengorbankan keselamatan diri mereka sendiri.  Ada hal yang unik selama situasi menanggakan tersebut, semua anggota sibat awalnya tidak bisa mengoperasikan Radio Komunikasi (HT), karena keadaan terpaksa mereka bisa mengoperasikan Perangkat tersebut,walaupun sekarang ada beberapa perangkat yang rusak. Cerita Sibat tersebut tidak hanya terjadi pada saat Merapi Meletus saja, tetapi saat di pengungsian pun tim sibat menjadi motor penggerak dalam mengelola barak pengungsian

Lokasi penguntsian awalnya di Kantor kecamatan Cepogo tetapi setelah Pemerintah Menyatakan Bahwa Radisu Aman di Perleber menjadi 20 Km maka Seluruh warga mengungsi di Kota  Boyolali ,Setelah sekitar 2 minggu dipengungsian ,Warga mulai beranjak pulang kerumahnya masing-masing. Mereka terasa tak percaya jika sebelumnya mereka melihat kampung halamannya tampak hijau dan Asri,sekarang mereka melihat Tanah disekililingnya semuanya putih ke hitam-hitamany (abu-abu). Sekaligi Tim Sibat menjadi memiliki Peranan Penting pada setelah bencana tersebut, mereka memotivasi warganya dengan mangajak gotongroyong membersihkan lingkungan rumah mereka. Ternyata Bencana tidak berakhir begitu saja, setelah beberapa hari siutasi awan , hujan lebat melanda puncak merapi dan mengakibatkan banjir lahar dingin yang mengerikan, walaupun tidak ada korban jiwa,banyak infraktruktur seperti ,jembatan,dam air,pipa saluran air rusak parah dan Desa  Wonodoyo dan belasan Desa di Kecamatan Musuk dan Kecamatan Cepogo terancaman kekurangan Air Bersih.  Hingga tulisan ini disusun tim sibat dan masyarakat Desa Wonodoyo masih menggunakan Air Hujan sebagai Sumber air minum harian disamping mengandalkan droping air dari donator maupun pemerintah.

Program Recovery yang dijalankan Pemeritah dan PMI diharapkan mampu mengembalikan keadaan mereka baik Secara,Psikososial,Fisik,Kesehatan dan Ekonomi. Masyarakat dan Tim Sibat Desa Wonodoyo sekarang sudah mulai menggarap (mencanggkul) lading yang tertutup abu, berharap bahwa mereka dapat melaksanakan Aktivitas pertanian yang merupakan  mata pencaharian mereka. Bagi Masyarakat dan SIbat Wonodoyo Merapi tidak hanya sebagai Ancaman tetapi Merapi merupakan bagian dari Kehidupan Mereka, Mereka sadar bahwa mereka hidup di daerah yang rawan bencana, tetapi mereka juga sadar bahwa alam selalu mencari kesiimbangan, Dari kejadian tersebut, banyak hikmah yang bisa diambil oleh PMI dan Pemerintah, Betapa pentingya peranan Relawan Desa/Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarkat (Sibat) dalam upaya kesiapsiagaan bencana. Ke depan model manajemen seperti itu harus selalu dikembangkan di Negeri ini, karena upaya pengurangan risiko bencana dapat dijalankan secara optimal.Seperti Program ICBRR yang dilaksnakan di Desa Wonodoyo tersebut, Upaya Mitigasi sangat tepat dengan kapasitas dan kerentanan yang dimiliki Desa ini. Semoga cerita ini dapat menjadikan inspirasi bagi semua pihak bahwa kegiatan Kesiapsiagaan bencana dapat dijalankan bersama-sama dan terpadu dengan masyarakat dan steakholder terkait.

 

Ket Gambar:

Gambar 1-2: Perangkat Sirine (toa) yang digunakan sebagai EWS di Desa Wonodoyo

Gambar 3: Tim Sibat mendampingi Bupati Boyolali (Kanan) dan Jusuf Kalla (kiri) pada saat peninjaun dilokasi Pengungsian di GOR Kabupaten Boyolali

Gambar 4 : Posko Sibat Wonodoyo (Tepatnya dirumah Sarjoko) ditimpatk ini tersedia perangkat Radio Komunikasi dan Perangkat Sirene tanda Bahaya.

Gambar 5 : Tim Sibat ikut dalam distribusi  bantuan melalui PMI Kabupaten Boyolali

PELAKSANA :

tujuan :

SUMBER PENDANAAN

CAKUPAN AREA

penerima manfaat

GALERI FOTO KEGIATAN

LINK SOSIAL MEDIA

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi :

Nama Penulis : Arifin Muh. Hadi

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Silakan masukkan kode akses anda (nama pengguna/alamat email dan katasandi dengan mengisi kolom di bawah ini dengan benar.

https://pustaka.pmi.or.id/slot-gacor/ https://sukabumikota.pmi.or.id/slot-gacor/ https://sukabumikota.pmi.or.id/slot-deposit-dana/ https://kuduskab.pmi.or.id/slot88/ https://ppi.pmi.or.id/slot-ovo/ https://mipa.uns.ac.id/slot-gacor/ https://biosains.mipa.uns.ac.id/slot-dana/ http://kimia.mipa.uns.ac.id/slot88/