Sejak 2018, Palang Merah Indonesia (PMI) 1 , dengan dukungan dari International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC), dan pendanaan dari USAID Bureau for Global Health, telah membantu masyarakat dalam mempersiapkan dan mencegah penyebaran penyakit melalui program Kesiapsiagaan Epidemi dan Pandemi Komunitas (CP3). 2 Sebagian masyarakat percontohan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Bali, Palang Merah Indonesia bekerja sama dengan pemerintah, masyarakat, responden lokal, dan mitra kemanusiaan untuk bersama-sama mempersiapkan diri dan menanggapi epidemi. Melalui jaringan relawannya, Palang Merah Indonesia memberikan informasi kesehatan penting, pengawasan berbasis komunitas dan rujukan dalam koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian, Industri Peternakan dan Perikanan untuk membantu menghentikan penyebaran penyakit sebelum wabah serius terjadi.
“Surveilans berbasis masyarakat adalah deteksi sistematis dan pelaporan kejadian penting terkait kesehatan masyarakat –dalam masyarakat, oleh anggota masyarakat” Epidemi dimulai dan berakhir di masyarakat. Seringkali wabah tidak diketahui sampai banyak orang dalam kelompok masyarakat yang sama mengalami sakit parah.
Seringkali, masyarakat kurang memiliki pengetahuan atau keterampilan untuk mengambil tindakan pencegahan. IFRC, dengan jaringan 192 Perhimpunan Nasional di seluruh dunia dan kehadirannya dalam masyarakat yang kuat, bekerja untuk mengubah hal ini dengan memastikan masyarakat memiliki informasi dasar tentang penyebaran penyakit dan cara mencegahnya, sistem yang sederhana dan efektif untuk mendeteksi wabah, dan mekanisme komunikasi yang memastikan berbagi informasi tepat waktu serta keterlibatan masyarakat. Anggota masyarakat menjadi yang pertama mengetahui peristiwa kesehatan yang mencurigakan atau tidak biasa telah terjadi dalam kelompok masyarakat mereka – sehingga merekrut, memberdayakan, dan melengkapi anggota masyarakat untuk mengenali dan menanggapi masalah kesehatan masyarakat merupakan landasan penting bagi surveilans berbasis masyarakat.
Dengan jaringan lebih dari 500 cabang, 6.000 staf berbayar, dan 384.000 relawan di seluruh Indonesia, Palang Merah Indonesia ditempatkan secara unik untuk memperkuat kesiapsiagaan dan ketahanan masyarakat dalam menanggapi potensi wabah dengan melakukan deteksi dini dan tindakan dini.