GUNUNG Agung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 3.031 meter dari permukaan laut, gunung berapi ini terletak di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, kira-kira 70 kilometer ke arah Timur Laut dari ibukota Provinsi Bali.
Pada tanggal 22 September 2017 pukul 20.30 WITA, ada peningkatan aktivitas suara gemuruh dan seismic di sekitaran Gunung Agung Bali. Pemerintah Indonesia melalui PVMBG akhirnya meningkatkan status peningkatan status Gunung Agung di Bali dari level tiga “Siaga” ke level empat “Awas” tingkat tertinggi untuk peringatan dini Gunung Berapi.
Menurut Departemen Meteorologi, Iklim dan Geofisika, dengan telah terjadinya peningkatan aktivitas seismik di Gunung Agung , mengindikasikan kemungkinan akan terjadi letusan. Berkaitan dengan hal tersebut semua komponen dibawah koordinasi BPBD termasuk didalamnya PMI ikut terlibat dalam kegiatan kesiapsiagaan dan tanggap darurat erupsi Gunung Agung di Bali.
BNPB telah menetapkan 3 lokasi/kawasan rawan bencana (KRB), yaitu:
- KRB-III, radius 6 km dari pusat erupsi. Bahaya dari landaan awan panas, aliran lava, guguran batu, lontaran batu pijar, dan hujan abu. Desa yang masuk kawasan ini adalah Desa Pidpid, Nawakerti, Datah, Bebandem, Jungutan, Buana Giri, Tulamben, Dukuh, Baturinggit, Ban, Sukadana, Menanga, Besakih, Pempatan, Duda Utara, Amertha Buana, dan Desa Sebudi.
- KRB-II, radius 9km dari pusat erupsi. Bahaya dari awan panas, aliran lava, lahar, lontaran material, dan batu pijar. Desa yang masuk kawasan ini adalah Desa Sebudi, Jungutan, Duda Timur, Sibetan, Macang, Budakeling, Bebandem, Ban, Tianyar, Sukadana, Baturinggit, Kubu, Dukuh, Tulamben, Peringsari, Muncan, Selat, Ababi, dan Desa Menanga.
- KRB-I, radius 12 km dari pusat erupsi. Bahaya dari landaan lahar dan kemungkinan perluasan awan panas. Kawasan ini mencakup desa-desa sekitar sungai-sungai yang berhulu dari Gunung Agung.
- Warga atau wisatawan telah dievakuasi dari radius 9 km dari kawah dan dalam jarak 12 km ke Utara, Timur Laut, Tenggara dan Selatan/Barat Daya gunung.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama PMI dan instansi lain mengevakuasi lebih dari 63.000 orang dari rumah mereka, namun jumlahnya terus meningkat. Pengungsi tersebut tersebar di 9 Kabupaten/Kota di lebih dari 300 lokasi, dengan mayoritas pengungsi di Karangasem, Klungkung dan Buleleng. Lebih dari 21.000 orang berada di Karangasem, 523 kilometer persegi di sekitar gunung berapi. Para pengungsi tersebut tinggal di tempat penampungan sementara, pusat olahraga, balai desa serta dengan keluarga dan keluarga angkat.